Mendongak melihat langit keatas
gerbang hitam misteri tanpa batas
teduh gelap luas tak teretas
Cermin ingatan buram melegam
tebal dengan siksa menyisakan lebam
darah keraguan kering meruam
Tidak pernah puas makan tanah
belulang bergremetak marah
dengan cara jauh dari kata indah
menunggu dan menunggu
yang hitam membiru
walaupun dengan tetap termangu
Pagi datang
tanpa diundang
tetap tidak hilang
misteri itu berganti biru
dengan awan menyapu
dengan terik menggerutu
kembali menunduk menatap tanah
dengan hati tetap marah
dimana kata indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar